sqwahdah.sch.id-Membaca adalah gerbang ilmu pengetahuan. Tak butuh banyak dalil untuk membuktikan ini, karena buktinya sangat nyata: wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ adalah perintah untuk membaca—Iqra’! Ini adalah penanda penting bahwa Islam mengawali misinya dengan ajakan untuk menuntut ilmu.
Membaca, Jalan Bertumbuh Secara Mandiri
Membaca adalah sarana yang memungkinkan setiap individu untuk bertumbuh secara mandiri. Dengan membaca, seseorang dapat memperluas wawasan, menambah pengetahuan, memperdalam kebijaksanaan, dan membentuk kedewasaan sikap. Bacaan adalah guru yang diam, namun terus mengajarkan banyak hal tanpa henti.
Tanpa harus selalu bergantung pada orang lain, kita dapat memperoleh informasi dan pengetahuan melalui buku. Buku adalah pohon ilmu yang terus berbuah, dan membaca adalah cara kita memetiknya.
Membaca, Menuntun Kita Lebih Banyak Tahu
Syaikh Ahmad Bunain menyatakan bahwa membaca adalah alat belajar manusia yang paling penting—melalui membaca, manusia menapaki puncak-puncak pengetahuan dari masa ke masa. Ia mengingatkan bahwa ayat pertama yang diturunkan adalah “Iqra!” dan ayat terakhir adalah “Laa yuzhlamun”—mereka tidak dianiaya. Ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama ilmu dan keadilan.
Meskipun Nabi Muhammad ﷺ tidak bisa membaca tulisan (ummiy), beliau adalah sosok yang banyak membaca Al-Qur’an dalam shalat malamnya. Kebiasaan beliau dalam melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an menjadi teladan bagi kita, bahwa membaca adalah jalan untuk mengenal kebenaran dan memperdalam iman.
Membaca, Gerbang Kemajuan dan Peradaban
Perintah Iqra’ bukan sekadar ajakan untuk melafalkan kata-kata, melainkan sinyal kuat bahwa membaca adalah fondasi peradaban. Seorang pemikir Muslim menyebut bahwa perintah membaca di awal risalah adalah tanda munculnya era baru kenabian yang berbasis pengetahuan.
Ibnu Jauzi berkata, “Membaca adalah cara terbaik membekali diri dengan ilmu. Siapa yang merasa cukup dengan apa yang ia tahu, akan terjebak pada keangkuhan, dan enggan belajar dari orang lain.”
Membaca, Mengajarkan Kita Menghargai Kehidupan
Sastrawan Mesir, Abbas Mahmud Al-Aqqad, pernah berkata:
“Aku hobi membaca karena aku hanya punya satu kehidupan. Membaca memberiku lebih banyak kehidupan.”
Menurutnya, membaca membuat seseorang memiliki lebih banyak pikiran, perasaan, dan imajinasi. Dengan membaca pikiran kita tersambung dengan pikiran orang lain. Kita tidak hanya hidup satu kehidupan, tetapi puluhan, bahkan ratusan kehidupan lewat buku yang kita baca.
Membaca, Membentuk Rasa Tanggung Jawab
Membaca bukan hanya aktivitas akademik, tetapi juga cerminan tanggung jawab terhadap diri. Setiap insan memiliki fitrah ingin tahu dan mengenali. Membaca membantu seseorang keluar dari kebodohan, stagnasi, dan kejumudan.
Lebih dari sekadar menambah wawasan, membaca juga membentuk sikap, memperbaiki pandangan hidup, dan membantu seseorang menemukan solusi atas masalah-masalah yang ia hadapi.
Membaca, Merawat Diri dengan Lebih Baik
Manfaat membaca tidak hanya untuk akal, tetapi juga bagi tubuh dan jiwa. Berikut tiga manfaat penting membaca bagi kesehatan:
Menjaga kesehatan otak
Menurut Dr. Robert S. Wilson dari Rush University, kebiasaan membaca sejak kecil membantu menjaga fungsi otak tetap optimal hingga usia lanjut. Otak yang rutin ‘dilatih’ dengan bacaan akan tetap tajam dan sehat.
Meredakan stres
Sebuah studi di Inggris menunjukkan bahwa membaca selama beberapa menit bisa menurunkan tingkat stres hingga 67%. Membaca terbukti lebih efektif daripada mendengarkan musik atau berjalan-jalan dalam menenangkan pikiran.
Membantu tidur lebih baik
Aktivitas membaca sebelum tidur membantu menenangkan pikiran dan menjadi sinyal bagi tubuh untuk beristirahat. Karena itu, letakkanlah buku di samping tempat tidur, bukan ponsel atau laptop.
Penutup: Membaca Adalah Kehidupan Itu Sendiri
Membaca bukan hanya aktivitas tambahan. Ia adalah bagian dari proses menjadi manusia yang utuh—cerdas, bijak, sehat, dan bertanggung jawab. Membaca membuat kita tumbuh, memperluas cakrawala, dan memperdalam penghargaan terhadap hidup.
Jadi, mari cerahkan hari-hari kita dengan membaca. Karena dengan membaca, kita tak hanya menambah ilmu, tapi juga menemukan jati diri dan menjalani kehidupan ini dengan lebih bermakna.
Komentar