Minggu, 3 Agustus 2025
Di tengah ribuan massa yang memadati kawasan Monumen Nasional (Monas) untuk mengikuti Aksi Bela Palestina, ada pemandangan yang mencuri perhatian: sekelompok santri dengan kantong sampah hitam besar di tangan, menyusuri area demi area, memunguti sampah yang tercecer setelah aksi berlangsung.
Mereka adalah Santri SQ Wahdah Cibinong Bogor, yang tak hanya datang untuk menyuarakan solidaritas, tetapi juga membawa misi kebersihan dan keteladanan.

Tidak Hanya Hadir, Tapi Juga Beraksi
Bagi mereka, membela Palestina bukan hanya tentang berdiri di tengah kerumunan atau mengangkat poster. Ini adalah kesempatan berdakwah lewat perbuatan nyata. Di saat banyak orang berlalu pergi, para santri justru sibuk berkeliling dengan kantong sampah di tangan, memunguti botol plastik, bungkusan makanan, dan sampah lainnya.
Aksi ini bukan tanpa makna. Islam mengajarkan bahwa kebersihan adalah bagian dari iman. Dan dalam konteks aksi bela Palestina, mereka ingin menunjukkan bahwa pembelaan terhadap umat tidak boleh meninggalkan jejak buruk, apalagi sampah yang mencemari lingkungan.
Dengan mengenakan pakaian hitam dan syal Palestina di leher, para santri menyampaikan pesan: berdakwah tidak harus lewat mimbar, bisa juga lewat aksi bersih-bersih.

Teladan Kecil, Dampak Besar
Beberapa peserta aksi bahkan sempat berhenti dan ikut membantu. Ada juga yang memberi pujian dan mengabadikan momen itu. Tanpa disadari, keteladanan kecil ini menyebar, menunjukkan bahwa santri bukan hanya belajar di kelas, tetapi juga hadir memberi warna dalam masyarakat.
Dalam keramaian dan semangat perjuangan, para santri SQ Wahdah Islamiyah Cibinong Bogor justru memilih mengambil peran yang sering terlewat: menjaga kebersihan dan kenyamanan ruang publik, sebagai bentuk tanggung jawab sosial.

Bela Palestina, Jaga Lingkungan, Sebarkan Kebaikan
Keikutsertaan santri SQ Wahdah Cibinong Bogor dalam aksi bela Palestina ini menjadi bukti bahwa pembelaan terhadap sesama umat Islam bisa dibarengi dengan akhlak sosial yang nyata. Mereka bukan hanya hadir untuk meneriakkan kebenaran, tapi juga meninggalkan kesan kebaikan.
Semoga aksi ini menjadi inspirasi bagi lebih banyak generasi muda bahwa menjadi bagian dari perubahan, bisa dimulai dari hal paling sederhana: peduli, bertindak, dan memberi teladan.









Komentar