Artikel
Beranda / Artikel / Ilmu yang Wajib Dicari dan Dipelajari

Ilmu yang Wajib Dicari dan Dipelajari

Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim, sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah ﷺ dalam sabdanya:“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah)
Kewajiban ini berlaku umum, baik bagi laki-laki maupun perempuan.

Namun, muncul pertanyaan penting: ilmu apa yang wajib dipelajari?
Sebab ilmu Allah begitu luas dan tak terbatas. Bahkan jika seluruh ranting dijadikan pena dan air laut dijadikan tinta, tidak akan mampu menuliskan seluruh ilmu-Nya.

Ilmu yang Bermanfaat (‘Ilm Nafi’)

Dalam banyak hadits dan doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ, kita menemukan petunjuk bahwa ilmu yang wajib dipelajari adalah ilmu yang bermanfaat (ilmun nafi’).

7 Alasan Kuat Pentingnya Orang Tua Mengawal Anak dalam Bermain Permainan dan Menonton YouTube dan Media Sosial Lainnya

Di antara doa beliau yang masyhur adalah:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima.” (HR. Ibnu Majah)
Doa ini bahkan dianjurkan untuk dibaca setiap pagi setelah Shalat Subuh. Hal ini menunjukkan bahwa ilmu yang bermanfaat memiliki kedudukan yang sangat penting dalam Islam.

Berlindung dari Ilmu yang Tidak Bermanfaat

Sebaliknya, Rasulullah ﷺ juga mengajarkan kita untuk memohon perlindungan dari ilmu yang tidak bermanfaat. Dalam sabdanya:
“Mintalah kepada Allah ilmu yang bermanfaat dan berlindunglah kepada-Nya dari ilmu yang tidak bermanfaat.” (HR. Ibnu Majah dan Ibnu Abi Syaibah)

Contoh doanya:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat…” (HR. Muslim)

Ciri-Ciri Ilmu yang Tidak Bermanfaat

Pengenalan Ekstrakurikuler di SMP dan SMA Al-Qur’an Wahdah Islamiyah Cibinong: Wahdah Wadah Bakat dan Prestasi

Para ulama menjelaskan bahwa ilmu yang tidak bermanfaat adalah:

  1. Ilmu yang tidak diamalkan.
  2. Ilmu yang tidak memberi pengaruh pada perilaku pemiliknya.
  3. Ilmu yang tidak diajarkan kepada orang lain.
  4. Ilmu yang tidak memperbaiki akhlak, lisan, dan perbuatan.

Sebaliknya, ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang:

  • Menumbuhkan rasa takut dan tunduk kepada Allah.
  • Membuat seseorang sadar akan kekurangan dan dosa-dosanya.
  • Mengajarkan hidup sederhana, tidak rakus terhadap dunia.
  • Memotivasi untuk memberi manfaat kepada sesama.

Dua Jenis Kewajiban dalam Menuntut Ilmu

Ilmu yang bermanfaat dibagi menjadi dua jenis kewajiban:

  • Fardhu ‘Ain: Ilmu yang wajib dipelajari setiap individu untuk kebaikan dirinya, seperti ilmu tentang akidah, ibadah, dan akhlak.
  • Fardhu Kifayah: Ilmu yang wajib dipelajari oleh sebagian umat untuk kemaslahatan masyarakat, seperti ilmu kedokteran, pendidikan, ekonomi, dan teknologi.

Penutup

Majlis Tadabbur Al-Qur’an (MataQu) “One Day, One Page” : Menanamkan Cinta Membaca pada Generasi Qur’ani

Menuntut ilmu bukan sekadar aktivitas intelektual, tetapi merupakan bagian dari ibadah yang sangat mulia. Di sekolah ini, kami berkomitmen untuk membekali siswa dengan ilmu yang bermanfaat, yang tidak hanya berguna untuk kehidupan pribadi mereka, tetapi juga memberi kontribusi positif bagi masyarakat.

Mari kita niatkan setiap proses belajar sebagai bagian dari ibadah, dan selalu memohon kepada Allah agar ilmu yang kita pelajari menjadi ilmu yang bermanfaat, baik di dunia maupun di akhirat.
Wallahu a’lam.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan